Selasa, 16 September 2008

Keseimbangan Otak Kanan Dan Otak Kiri


Keseimbangan Otak Kiri Dan Otak Kanan. Penciptaan “fun learning” baru bisa tercapai jika orang tua dan pendidik memperhatikan pengelolaan otak kiri dan otak kanan. Teori pendidikan terbaru mengatakan, otak akan bekerja optimal apabila kedua belahan otak ini dipergunakan secara bersama-sama. Otak kanan memiliki spesifikasi berpikir dan mengolah data seputar perasaan, emosi, seni dan musik. Sementara otak kiri berfungsi mengolah data seputar numerik, sains, bisnis dan pendidikan.

Penggunaan sisi belahan otak kiri merupakan spesifikasi cara berpikir yang logis, sekuensial, linear dan rasional. Hal ini sangat tepat untuk memikirkan keteraturan dalam berekspresi secara verbal, tulisan, membaca, asosiasi auditorial, penempatan detil dan fakta, fonetik serta simbolisme.

Sementara cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif dan holistik. Ini mewakili cara berpikir non verbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi.
Jika anak belajar dengan hanya menggunakan otak kiri, sementara otak kanannya tidak diaktifkan, maka akan mudah timbul perasaan jenuh, bosan dan mengantuk. Sebaliknya, mereka yang hanya memanfaatkan otak kanan tanpa diimbangi pemanfaatan otak kiri, bisa jadi ia akan lebih banyak menyanyi, mengobrol atau menggambar dan hanya menyerap sedikit ilmu dan pelajaran yang diberikan.

Maka, menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan otak kanan menjadi penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Caranya, dengan menyertakan paduan antara spesifikasi pekerjaan otak kiri dengan otak kanan. Mengerjakan PR dengan diiringi alunan musik, misalnya. Atau dengan menciptakan aneka gambar dan simbol yang memiliki arti khusus ketika menghafal pelajaran sejarah.

Tidak ada komentar: