Penerimaan Yang Membangkitkan Kehebatan. Penerimaan dan kepercayaan yang tulus dari orang tua kepada anak dapat melahirkan rasa percaya diri yang sangat besar, semangat yang luar biasa dan penerimaan diri yang bagus. Dari penerimaan yang tulus akan berkembang harga diri yang baik sehingga anak memiliki citra diri yang baik serta kemampuan mengendalikan emosi yang mantap. Semua ini pada akhirnya memberi sumbangan pada tumbuhnya keyakinan yang kuat untuk terus maju dan memperbaiki kemampuan dirinya.
Masalahnya, banyak orang tua yang merasa telah memberikan penerimaan dan kepercayaan yang tulus kepada anaknya, tetapi si anak selalu lari dari rumah dan prestasinya sangat rendah. Apa yang salah dengan semua ini?
Jawabannya adalah cara kita mengkomunikasikan penerimaan dan kepercayaan.
Cara mengkomunikasikan masalah sangat berpengaruh terhadap efek yang ditimbulkan. Maksud baik tanpa disertai cara komunikasi yang baik dapat menyebabkan tujuan tidak tercapai, bahkan hancur berantakan.
Lalu, bagaimana cara mengkomunikasikan penerimaan yang tulus?
Banyak peluang untuk menunjukkan penerimaan yang tulus kepada anak dan umumnya justru cara-cara yang menjadi kunci penerimaan itu sangat sederhana dan sepele. Misalnya, berikanlah senyuman pada anak saat ia meraih prestasi, sekecil apa pun prestasi itu. Jika anak berbicara, meskipun “tidak berisi”, dengarkanlah dengan penuh perhatian dan senyuman yang hangat. Jika orang tua mendengarkan anak secara aktif, memberi kehangatan, dan bila perlu belaian saat dia gagal memperoleh prestasi, orang tua sudah memberi penerimaan yang baik.
Kesimpulannya, jika kita ingin melahirkan kemandirian, keunggulan dan kedamaian dalam keluarga, salah satu kuncinya adalah penerimaan yang hangat dan tulus. Penerimaan itu tidaklah dirasa sebagai penerimaan yang tulus apabila cara kita mengkomunikasikan tidak tepat. Jadi, terimalah anak kita dan komunikasikan dengan sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar